ilustrasi |
Seakan-akan kabinet ini sebagai ganti kabinet Ali-Wongso-Arifin, karena pada masa Kabinet Ali Sastroamidjojo I sebagai partai yang besar Masyumi untuk pertama kali tidak duduk dalam kabinet tersebut dan bertindak sebagai oposisi. Kabinet ini bertugas pada tanggal 12 Agustus 1955 sampai 3 Maret 1956. Pada tanggal 3 Maret 1956, Perdana Menteri Burhanuddin Harahap selaku formatur kabinet menyerahkan mandatnya kepada Presiden Soekarno sehingga kabinet ini resmi dinyatakan demisioner.
Baca juga: Pemilu Bermutu: Belajar dari MR Burhanuddin Harahap
Salah satu program Kabinet Burhanuddin Harahap adalah “mengembalikan kewibawaan (gezag) moral pemerintah, dalam hal ini kepercayaan Angkatan Darat dan masyarakat terhadap pemerintah”.
Penyelenggaraan pemilu pertama yang demokratis pada 29 September 1955 (memilih anggota DPR) dan 15 Desember 1955 (memilih konstituante)
Terdapat 70 partai politik yang mendaftar tetapi hanya 27 partai yang lolos seleksi
Menghasilkan 4 partai politik besar yang memperoleh suara terbanyak, yaitu PNI, NU, Masyumi, dan PKI.
Kabinet Burhanuddin H adalah cabinet yang koalisi dengan Masyumi sebagai intinya, sedang partai Nasional Indonesia (PNI) menjadi partai oposisi
1. Perdana Menteri : Mr. Burhanuddin Harahap
2. Wakil Perdana Menteri I : R. Janu Permadi
3. Wakil Perdana Menteri II : Harsono Cokroaminoto
4. Menteri Luar Negeri : Mr. Anak Agung Gede Agung
5. Menteri Dalam Negeri : Mr. R. Sunaryo
6. Menteri Pertahanan : Mr. Burhaniddin Harahap
7. Menteri Keuangan : Prof. Dr. Sumirto Joyohadikusumo
8. Menteri Perekonomian : I.J. Kasimo
9. Menteri Pertanian : Muhammad Sarjan
10. Menteri Perhubungan : F. Laoh
11. Menteri Muda Perhubungan : Asroruddin
12. Menteri Agraria : Mr. Gunawan
13. Menteri Pekerj. Umum & Tenaga : R. Panji Suroso
14. Menteri Kehakiman : Mr. Lukman Wariadinata
15. Menteri Perburuhan : Iskandar Tejakusuma
16. Menteri Sosial : Sudibyo
17. Menteri Agama : K. H. Muhammad Ilyas
18. Menteri PP & K : Prof. Ir. Suwandi
19. Menteri Kesehatan : Dr. J. Leimena
20. Menteri Penerangan : Syamsuddin Sutan Makmur
21. Menteri Negara : Abdul Halim
22. Menteri Negara : Sutomo/ Bung Tomo
23. Menteri Negara : Drs. Comala Ajaib Nur
Kelebihan:
Pemberantasan korupsi dengan menangkap para pejabat tinggi yang dilakukan oleh polisi militer
Terbinanya hubungan antara Angkatan Darat dengan Kabinet Burhanuddin.
Hanya memerintah selama 5 – 6 bulan saja tetapi banyak mendapatkan keberhasilan dan kesuksesan.
Menjalankan pemerintahan dengan kompak dan utuh, tidak ada pertentangan dan keretakan dalam tubuh kabinet.
Tidak ada pertentangan antar partai yang ikut dalam koalisi kabinet ini, tidak seperti kabinet-kabinet sebelumnya.
0 Komentar