ilustrasi |
Dari pengumuman resmi yang disampaikan PSSI, Jumat (4/10/2019), posisi ketua umum akan diperebutkan oleh 10 nama, sementara wakil ketua umum 20 nama, dan untuk anggota 90 nama.
Ada belasan nama yang merangkap di bursa ketua umum, wakil ketua umum, dan anggota. Kendati demikian, ada juga yang fokus di satu posisi. Di antara yang konsentrasi di satu posisi adalah La Nyalla Mattalitti untuk ketua umum dan Ary Julianta Trijaka, anggota Exco.
La Nyalla Mattalitti, yang baru saja terpilih sebagai ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), termasuk yang diperhitungkan untuk kembali menduduki kursi PSSI 1. Pengusaha dan sekaligus senator asal Jatim itu pernah menjadi anggota Exco PSSI 2011-2015.
Lalu, ketua umum Komite Penyelamat Sepak bola Indonesia (KPSI)-- di masa dualisme PSSI. Dan kemudian ketua umum PSSI 2012-2015. Ia kemudian terpilih sebagai ketua umum periode 2015-2019 dalam Kongres Pemilihan di Surabaya, Jatim. Sayangnya kemudian pemerintah melalui Kemenpora membekukan PSSI.
Dari segi persyaratan dan pengalaman mengelola organisasi olahraga, apalagi PSSI yang pelik, eksistensi La Nyalla Mattalitti tak perlu diragukan lagi.
Dia bahkan pernah mengeluarkan dana dari koceknya sendiri sebesar Rp 12 miliar hanya untuk keperluan renovasi kantor PSSI di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), sebelum dibongkar untuk revitalisasi terkait Asian Games 2018.
Sudah lama La Nyalla Mattaliti merasa terpanggil kembali untuk memimpin organisasi sepak bola nasional. Bekalnya kini tentu semakin lengkap setelah menjadi salah satu "penguasa" di Senayan dengan menduduki kursi ketua DPD.
Ary Julianta Trijaka, yang mengenal La Nyalla Mattalitti sejak masih berkiprah di Surabaya, sudah memberikan selamat atas keberhasilannya menjadi ketua DPD. Wartawan olahraga senior dan pengurus PWI Jaya ini bahkan sudah dihubungi langsung oleh La Nyalla Mattalitti. Dalam komunikasi itu, La Nyalla Mattalitti mengisyaratkan agar Ary maju terus. (sumber)
0 Komentar