Airlangga Hartarto Didukung DPD II Jadi Capres 2024

Beberapa capres potensial di 2024



KONVENSI CAPRES PBB -- Usai menerima dukungan lima DPD tingkat II Daerah Istimewa Yogyakarta dan 32 DPD II Jawa Tengah, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengutip falsafah Jawa sebagai ucapan terima kasih. Airlangga dianggap layak terpilih lagi sebagai Ketua Umum Golkar 2019-2024 sekaligus siap jadi calon presiden 2024.

“Perkenankan saya mengutip falsafah Jawa ‘Tri Brata’. Semua orang Jawa pasti tahu apa itu isi yang dikandung dari falsafah itu,” katanya saat memberi sambutan usai menerima dukungan di Aston Hotel, DIY, Jumat (2/8) malam.

Ada tiga falsafah kepemimpinan yang dikandung dalam 'Tri Brata'. Pertama, rumongso melu handarbeni. Maksdunya setiap kader Golkar harus merasa ikut memiliki partai. “Golkar itu bukan punya saya, bukan milik Akbar Tanjung atau Agung Laksono. Tapi Golkar punya kita semua. Menang kalah adalah milik kita,” kata dia sambil menyebut dua politisi senior Golkar yang hadir di acara tersebut.

Kedua adalah ‘wajib melu hangrungkebi’. Artinya wajib membela dengan ihklas tanpa pamrih. Menurut dia, tindakan itu paling penting karena jika tanpa pamrih semua pihak akan berikhtiar memberikan yang terbaik untuk partai.

Bagian terakhir dari falsafah 'Tri Brata' berbunyi ‘mulat sariro hangrasa wani’. Maknanya, kata Airlangga, setiap kader harus memiliki sikap mawas diri dan penuh keberanian. Kesolidan antar-kader harus terus dijaga.

Jika terpilih sebagai Ketua Umum Golkar di musyawarah nasional atau munas medio Desember 2019, Airlangga berjanji memprioritaskan kaderisasi dan konsolidasi partai yang pada 2014 sampai 2018 tidak maksimal karena perpecahan.

“Kita akan membuat akademi kebijakan publik yang bersifat multi-entry dan multi-exit. Setiap tahun kader akan mendapatkan pendidikan dan bersertifikat agar mengerti mendalam Golkar,” lanjutnya.

Akademi ini akan melibatkan para politisi senior Golkar sebagai pengajar. Mereka akan dibuatkan kesempatan khusus memaparkan perjuangan dalam menghidupkan Golkar.

Tidak hanya itu, menyambut pemilihan kepala daerah tahun depan, Airlangga akan mempertahankan program ‘Saksiku’ yang dinilai sukses menempatkan Golkar meraih posisi dua di pemilihan umum 2019. Golkar akan membentuk kelembagaan saksi untuk pilkada.

“Golkar bukan partai milenial tetapi partai ideologis yang tetap setiap pada Pancasila, UUD, dan NKRI. Sebab itulah ensensi dari partai tengah. Kita adalah partai milenial, partai selenial (pasca-milenal) dan partai untuk semua, bukan partai gaul-menggaul,” ujarnya.

Airlangga menerima dukungan dari DIY-Jateng dengan didampingi Wakil Ketua Dewan Kehormatan Golkar Akbar Tanjung dan Ketua Dewan Pakar Golkar Agung Laksono serta sejumlah politisi senior partai berlambang beringin itu.

Ketua DPD I Golkar DIY Haryadi Suyuti bercerita memang sempat muncul beberapa gerakan mendukung rival Airlangga, Bambang Soestatyo, dari beberapa kader. Namun semua pengurus dari tingkat desa sampai kecamatan mendukung 100 persen Airlangga maju lagi sebagai ketua umum.

Ketua DPD I Jateng Wisnu Suhardono mengatakan ada tiga aspek yang menjadi dasar dukungan ke Airlangga. Pertama, aspek pengelolaan partai, yakni Airlangga dinilai mampu melakukan perbaikan kelembagaan partai.

“Kedua aspek peningkatan suara. Yang kami tahu Airlangga selama setahun memimpin memberikan contoh bagaimana cara mendapatkan dukungan dari rakyat. Golkar dalam pemilihan kemarin (2014) seperti mengalami sakit jiwa karena kalah telak dari tetangga,” katanya.

Terakhir, kata Wisnu, adalah aspek kepemimpinan. Airlangga dinilai siap menjadi calon presiden dari Golkar dalam pemilihan presiden 2024 karena mampu mengonsolidasikan seluruh kader yang sempat terpecah. (sumber)

Posting Komentar

0 Komentar