Jejak Dakwah MS Kaban di Masyarakat Muslim Karo

MS Kaban bersama Dewan Pimpinan Pusat Keluarga Besar Muslim Karo (KAMKA) 


KONVENSI CAPRES PBB -- Dalam rangka memperkuat tali silahturahmi dan rasa persaudaraan dan merayakan Idul Fitri 1438 H, Dewan Pimpinan Pusat Keluarga Besar Muslim Karo (KAMKA) mengadakan Halal Bihalal di Graha Garini, Halim, Jakarta Timur, Minggu (30/07/2017) dengan mengusung tema “Makna Bersilahturahmi Bersama Membangun Dakwah di Tanah Karo”.

Sejumlah pimpinan serta tokoh Muslim Karo berkumpul bersama segenap umat Muslim dari berbagai wilayah Jabodetabek. Ini sebagai perwujudan kuatnya ikatan kebersamaan dalam semangat persatuan.

Dalam keterangannya MS Kaban, mengatakan, KAMKA harus menjadi organisasi Muslim yang bisa bersama-sama membangun kebersamaan di negeri ini. Salah satunya adalah dengan tetap memegang teguh adat budaya Karo yang juga mengandung nilai-nilai ke-Islaman.

Tidak itu saja, mantan Menteri Kehutanan ini menyampaikan kerinduannya agar KAMKA bisa membangun seperti Islamic Center di Tanah Karo. “Saya berkeyakinan KAMKA maupu melakukan hal tersebut asal ada persatuan dan kebersamaan dari para pengurusnya,” kata Kaban.

Keluarga Besar Muslim Karo (KAMKA) merupakan wadah bersama umat Muslim Karo yang dilantik pada 19 Maret 2017 lalu di Aula Dasa Darma Buperta, Jakarta Timur.

Menurut Sekretaris Dewan Pembina KAMKA, H Muhammad Tempel Tarigan SE, KAMKA merupakan organisasi Islam yang moderat dengan mengutamakan akhlakul karimah (akhlak yang terpuji), karena budaya Karo adalah penuh kinihamatan (penghormatan) bagi siapa saja tanpa membedakan kedudukan, agama, dan aliran politik.

Selain itu, tetap menjunjung tinggi adat budaya dan kekerabatan Karo yang masih melekat kuat pada orang Karo apa pun agamanya, yakni merga silima, rakut sitelu, tutur siwaluh, dan perkade-kadean sepuluh dua.

“Oleh karena itu, KAMKA haruslah mampu secara cerdas dan bijaksana merangkul siapa saja yang dalam hatinya ingin memeluk agama apa pun,” imbaunya seraya mengatakan penting KAMKA juga mengajak orang Karo masuk Islam tanpa bertentangan dengan agama-agama lainnya.

Sementara itu, Ir H Kasman Bangun MBA, Ketua Umum DPP KAMKA, mengatakan, kehadiran DPP KAMKA akan menyatukan seluruh Muslim Karo di seluruh Indonesia, bahkan dunia. Berbagai program kerja yang disusun di antaranya pengajian rutin setiap bulan, peringatan hari besar keagamaan, halal bi halal, dan sebagainya.

Ditambahkan Kasman, salah satu program yang akan dijalankan adalah membangun Masjid bernuansa Karo. Insyaallah, itu bisa kita wujudkan. Apalagi, KAMKA sudah mengantongi legalitas dari notaris dan selanjutnya dari Kemenhukham. Tentu ini akan membuat ruang gerak kita lebih luas dan meyakinkan lagi,” tambahnya.

Menurut Kasman, saat ini ada lebih dari 500-an Kepala Keluarga jumlah Muslim Karo di Jabodetabek. Untuk Tanah Karo tercinta, KAMKA juga ikut berpartisipasi dalam pembangunan masjid dan penyediaan ustad untuk memenuhi kebutuhan dakwah, juga akan dilakukan.

Dengan adanya KAMKA, menurut Imran Sinulingga SH, Sekretaris Jenderal DPP KAMKA berarti kita sudah beranjak menjadi wadah yang bersifat nasional. Selanjutnya, di daerah-daerah akan mulai mengikuti pembentukan kepengurusan di wilayahnya. Kalau di Medan sudah ada. Menyusul di Bogor, Bandung, Jambi, Bekasi, dan sebagainya.

Salah satu yang akan menjadi program KAMKA, menurut Imran, adalah bagaimana KAMKA bisa memberikan santunan kepada anak yatim korban erupsi Sinabung. Selain itu, bagaimana KAMKA bisa menghidupkan kembali Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) di Tanah Karo.

“Demikian juga perlu dilakukan road show untuk melihat langsung kebutuhan dari banyak masjid di Tanah Karo, apa yang menjadi kebutuhan mereka nanti akan coba disinkronkan. Misal, kebutuhan ustad, tentu kita akan pertimbangkan,” tutup Imran. (sumber)

Posting Komentar

0 Komentar