Rusia Tawarkan Narapidana Kebebasan Jika Gabung Jadi Tentara Lawan Ukraina

Perusahaan keamanan swasta Rusia yang didikenal dengan dengan Kremlin dilaporkan mulai menawarkan kebebasan kepada narapidana di seluruh Rusia untuk bergabung perang lawan Ukraina.

Para narapidana diiming-iming akan mendapatkan kebebasan jika bergabung selama enam bulan terlepas apapun tindak pidana yang mereka lakukan.

Namun, jika napi meninggalkan tugas selama enam bulan itu akan dihukum dengan eksekusi penembakan.

Sebelumnya Grup Wagner juga menawarkan gaji sekitar 50 juta rupiah bagi warga biasa yang gabung dengan perusahaan tersebut.

Meski perusahaan ini berstatus swasta tapi mereka adalah kontraktor kebijakan luar negeri Rusia di luar negeri khususnya bidang keamanan dan ekonomi.

Selain Grup Wagner, Presiden Chechnya Ramzan Kadyrov juga menambah pasukan mereka ke Ukraina dan mendorong setiap wilayah di Rusia melakukan hal yang sama.

Kekuatan pasukan Rusia di Ukraina mulai mengalami tekanan karena Kiev berhasil merekrut kekuatan baru sehingga pasukan Ukraina di garis depan kini delapan kali lebih banyak dari jumlah pasukan invasi Rusia dan penduduknya.

Jika total pasukan Rusia dan dua negara bonekanya Donets dan Lugansk sekitar 300 ribu, maka pasukan serbu Ukraina berkitas 2,4 juta lebih. Sebagian besar merupakan rekrutan baru dari para pengungsi ke wilayah barat Ukraina.

Dengan jumlah 2,4 juta pasukan maka itu sama dengan kekuatan tentara Korea Utara maupun India. Total pasukan Tiongkok saja sekitar 3 juta.

Jika Rusia ingin mengimbangi pasukan Ukraina maka mereka harus merekrut pasukan lebih banyak lagi tanpa mengurangi jumlah pasukan untuk mempertahankan dalam negeri sekitar satu juta pasukan dengan cadangan sekitar 2 juta.







Posting Komentar

0 Komentar