Ruksamin (kanan) |
Dalam acara peletakan batu pertama pembangunan rumah nelayan tersebut dihadiri oleh Bupati dan Wakil bupati Konut, serta SNVT/PNP provinsi sulawesi tenggara, Dandim 1417 Kendari, Kapolsek Sawa, Danramil Lasolo, dan beberapa kepala SKPD, Camat, Kades dan warga calon penerima manfaat sebanyak 30 kepala keluarga.
“Program ini salah satu upaya pemerintah untuk memenuhi kebutuhan perumahan masyarakat. Pada tahun 2018 yang lalu, daerah kita mendapat jatah dari pusat 271 unit dan tahun 2019 kita mendapat lagi 100 unit rumah kemudian ditambah 1 unit bangunan rumah untuk salah satu atlit dayung yang telah meraih medali emas pada kegiatan Sea games di Jakarta dan sekarang rumah nelayan 30 unit dari usulan kita sebanyak 50 unit bersumber dari APBN," ata bupati Dr.H.Ruksamin didampingi Wabup Konut H.Rauf,S.Ag. Pada Selasa (23/07/2019).
Menurut Ruksamin, Kekurangan jumlah tersebut, kita tetap upayakan supaya ada susulan sejumlah 20 unit termasuk 8 unit rumah warga nelayan di Desa Tanjung Laimeo.
Ruksamin yang mana saat ini bangunan rumah nelayan, rusak akibat abrasi pantai.
Saat memberikan arahan Dalam program perumahan rakyat, ini adalah wujud program Konasara pemerintah daerah.
Dan dukungan masyarakat terhadap program pemerintah Dengan menghibahkan lokasinya, itu sangat luar biasa.
"Saya bersama wabup sangat berterima kasih, kepada seluruh pihak terutama masyarakat yang telah menghibahkan lokasinya untuk program perumahan nelayan di Desa Laimeo. Kita dan Pemerintah Pusat sangat terbantu dalam program ini sehingga kita juga mengucapkan selamat kepada masyarakat penerima manfaat dapat menikmati dengan baik. Pasalnya, Tahun ini juga, jalan desa mulai Desa Ulu Sawa, desa Laimeo, Tanjung Laimeo sampai dipasar sawa, jalannya kita sudah akan aspal sehingga nantinya akses jalan tersebut dapat menimbulkan pengaruh positif terhadap ekonomi dan masyarakat,” ungkapnya.
Ditempat yang sama, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui SNVT/PNP Provinsi Sultra Eka Mahendra, S.ST,M.MSp, menjelaskan Program perumahan nelayan tahun 2019 di sulawesi Tenggara dialokasikan sebanyak 30 unit untuk 60 KK dengan total anggaran 7 Milyar rupiah, Untuk kabupaten Konawe utara berjumlah 15 unit diperuntukkan 30 KK dan Kolaka Utara sebanyak 15 unit untuk 30 KK.
Sedangkan untuk proses pelaksanaan kegiatan pembangunan rumah nelayan, kami bekerjasama dengan pemerintah kabupaten dan secara teknis di kerjakan oleh pihak rekanan setelah melalui proses tender, ungkap Eka Mahendra.
“Bagi masyarakat nelayan yang belum mendapat bantuan perumahan, Saat ini masih ada peluang untuk mengajukan usulan dan Pemda menyiapkan lokasi,” sebutnya.
Sementara itu, Kadis Perwaskim Konut Azis Muslimin menambahkan bahwa upaya pemerintah daerah patut kita apresiasi terhadap perhatian mereka kepada masyarakat dalam Program pembangunan rumah nelayan termasuk pembangunan Hunian Sementara terhadap korban bencana alam dan sudah terealisasi serta penyediaan hunian tetap.
“Saat ini sementara direalisasikan dan diketahui, Pembangunan rumah nelayan di Desa Laimeo berdasarkan usulan masyarakat melalui pemerintah desa setempat lalu kemudian usulan tersebut di proses oleh Pemerintah Daerah untuk dimasukan kedalam program pembangunan daerah, selanjutnya diusulkan kepada pihak pemerintah pusat yakni kementerian PUPR Republik Indonesia," tegasnya. (sumber)
0 Komentar